Pondasi bore pile adalah salah satu jenis pondasi yang paling andal, dirancang untuk menyalurkan beban struktur bangunan ke lapisan tanah keras yang stabil. Metode ini ideal untuk lokasi dengan tanah permukaan yang kurang baik, bangunan dengan beban berat, atau di area dengan akses terbatas.
Prosesnya melibatkan pengeboran lubang ke dalam tanah hingga kedalaman yang telah ditentukan, diikuti dengan pemasangan tulangan besi dan pengecoran beton. Mesin kami mampu mengebor dengan diameter mulai dari 30 cm hingga 60 cm, sesuai dengan kebutuhan struktur bangunan. Kami menawarkan dua metode utama pengerjaan bore pile yang disesuaikan dengan kondisi spesifik proyek Anda: Dry Boring (Pengeboran Kering) dan Wash Boring (Pengeboran Basah).
1. Metode Dry Boring (Pengeboran Kering)
Metode dry boring, atau pengeboran kering, adalah teknik yang dilakukan tanpa menggunakan air sebagai media sirkulasi untuk mengangkat tanah. Sederhananya, metode ini bekerja seperti bor spiral raksasa (auger) yang mengeruk tanah secara langsung.
Bagaimana Prosesnya?
Pengeboran: Mata bor spiral (auger) akan diputar untuk mengebor tanah hingga kedalaman tertentu.
Pengangkatan Tanah: Tanah hasil galian akan terperangkap di antara ulir-ulir mata bor.
Pembersihan: Secara berkala, mata bor akan diangkat ke permukaan untuk membersihkan tanah yang menempel.
Pengulangan: Proses ini diulang terus-menerus hingga kedalaman pondasi yang direncanakan tercapai.
Pemasangan Tulangan & Pengecoran: Setelah lubang bersih, rangka tulangan besi dimasukkan, diikuti dengan pengecoran beton untuk membentuk tiang pondasi. Pada kondisi tanah yang sedikit labil, selongsong baja sementara (temporary casing) dapat digunakan untuk menahan dinding lubang agar tidak runtuh.
Kapan Digunakan?
Metode dry boring sangat efektif dan efisien pada kondisi:
Tanah yang cenderung stabil dan tidak mudah runtuh, seperti tanah lempung kaku (stiff clay).
Lokasi proyek yang tidak boleh terlalu kotor atau berlumpur.
Area kerja yang terbatas, di mana mesin mini crane dapat digunakan.
Kelebihan Dry Boring:
Proses Relatif Bersih: Tidak memerlukan sirkulasi air sehingga area kerja lebih kering dan minim lumpur.
Cepat pada Tanah Stabil: Jika kondisi tanahnya ideal, proses pengeboran bisa berjalan sangat cepat.
2. Metode Wash Boring (Pengeboran Basah)
Metode wash boring, atau pengeboran basah, adalah solusi canggih yang menggunakan sirkulasi air bertekanan tinggi untuk membantu proses pengeboran dan pengangkatan tanah.
Bagaimana Prosesnya?
Persiapan: Sebuah bak sirkulasi sementara dibuat di dekat titik bor untuk menampung air dan endapan lumpur.
Pengeboran & Sirkulasi: Mata bor diturunkan sambil memompa air bertekanan tinggi melalui stang bor. Semburan air ini akan menghancurkan tanah di dasar lubang.
Pengangkatan Tanah: Air yang naik ke permukaan akan membawa serta material tanah hasil pengeboran.
Penyaringan: Aliran air berlumpur (slurry) ini diarahkan ke bak sirkulasi. Tanah akan mengendap di dasar bak, dan air yang relatif bersih akan dipompa kembali ke dalam lubang. Siklus ini berjalan terus-menerus.
Stabilitas Lubang: Tekanan air di dalam lubang (tekanan hidrostatis) juga berfungsi menahan dinding lubang agar tidak runtuh, bahkan di tanah berpasir.
Pemasangan Tulangan & Pengecoran: Setelah kedalaman tercapai, tulangan besi dimasukkan. Pengecoran beton dilakukan menggunakan pipa tremi dari dasar lubang ke atas, yang secara perlahan akan mendorong air keluar hingga lubang terisi penuh dengan beton.
Kapan Digunakan?
Metode wash boring adalah pilihan terbaik untuk kondisi:
Tanah yang tidak stabil, mudah runtuh, atau berpasir (non-kohesif).
Kondisi tanah dengan kandungan air yang tinggi.
Pengeboran yang membutuhkan kedalaman lebih.
Kelebihan Wash Boring:
Sangat Efektif untuk Tanah Berpasir & Berair: Mampu mengatasi kondisi tanah yang paling sulit.
Mencegah Kelongsoran Dinding Lubang: Tekanan air menjaga integritas lubang selama proses pengeboran.
Dapat Mencapai Kedalaman Lebih: Efektif untuk mencapai lapisan tanah keras yang lebih dalam.
.jpeg) |
Mesin Borepile Gawangan |
 | |
|
